Suatu
kekuatan yang tak bisa dibendung mendorongku untuk menarik diriku dari
kehidupan manusia dengan satu cara atau cara lain. Selalu hanya ingin pergi
sejenak. Aku sendiri tak tahu apa yang kutunggu. Selalu ada perasaan ingin
meloloskan diri dari sesuatu tapi anehnya masih berharap sesuatu darinya.
Mencari
seseorang untuk bersama-sama mencari keselamatan –tapi tak kutemukan siapapun.
Aku jadi yakin bahwa semua, sebagaimana diriku, yang telah mencari makna kehidupan
dalam pengetahuan, sama-sama tak menemukan apapun. Bukan hanya tak menemukan
apapun tapi secara sederhana mengetahui bahwa hal pokok yang membuatku putus
asa –yaitu kesia-siaan hidup- adalah satu hal yang tak dapat diragukan.
Aku
mengerti pemikiran-pemikiran filosof itu sangat menarik, tapi mereka tepat dan
jelas dalam proporsi terbalik dengan kemampuan mereka terhadap soal kehidupan. Mereka
tak memberi jawaban atas persoalan kehidupan. Untuk memahami siapakah dirinya
sebenarnya seseorang harus lebih dulu memahami seluruh umat manusia yang
terdiri dari orang-orang seperti dirinya yang tak memahami satu sama lain. Jika
mereka filosof sejati tugasnya hanya mencoba memperjelas pertanyaan itu.
Dunia
adalah sesuatu tanpa batas dan tak bisa dipahami. Kehidupan manusia adalah
bagian yang tak bisa dipahami dari ’semua yang tak bisa dipahami itu’. Kita
mendekati kebenaran hanya karena kita menyimpang dari kehidupan. Dimana tak ada
kehendak, tak ada perwujudan dan tak ada dunia. Di depan kita, tentu saja tinggal
ketiadaan. Tapi yang menahan transisi ke ketiadaan ini hanyalah kehendak yang
sama untuk hidup (Wille zum Leben).
Semua
adalah kesia-siaan. Keuntungan apa yang dimiliki manusia dari seluruh pekerjaan
yang dilakukannya di bawah kolong langit ini? Satu generasi berlalu dan
generasi lainnya datang, tapi bumi tetap ada selamanya. Dalam banyak kearifan
ada banyak duka cita dan ia yang bertambah pengetahuannya bertambah pula
kesedihannya. Mereka juga tak lagi mendapat penghormatan karena memori tentang
mereka terlupakan. Juga cinta, kebencian atau jasa mereka kini binasa. Mereka
juga tak lagi punya bagian selamanya dalam hal apapun yang telah dilakukan di dunia.
No comments:
Post a Comment