11 September 2008

Blogku



Blog ini tidak lain adalah media untuk mencurahkan pemikiran-pemikiran serta renungan-renungan yang menurut saya sulit untuk dikemukakan didepan khalayak. Kegelisahan-kegelisahan hidup yang menuntut untuk dikomunikasikan, tetapi tidak tahu kepada siapa harus dikomunikasikan, mungkin sebagaimana Jalaludin Rumi yang tidak tahu kemana gerangan gejolak batinnya itu disampaikan, sampai dia menemukan orang yang tepat untuk menerima desahan kalbunya semisal Syams Tabris.

Memang dunia ramai tidak menerima perenungan, kesendirian dan pengalaman spiritual. Dunia adalah formalitas, permukaan dan pesta pora. Dan saya sudah maklum akan hal itu, adapun segala atribut yang melekat pada diri saya adalah formalitas kehidupan. Tangan-tangan gaib yang berkenan menyentuhku untuk menempatkan diriku pada kondisi, ruang dan waktu yang tepat, akhirnya diri saya bukanlan siapa-siapa dan bukan apa-apa.

Bahwa tujuan nanti adalah pendiam dan penyendiri, sampai rahasia-rahasia ini sampai waktunya untuk disampaikan. Jikalaupun ada pembaca yang secara tidak sengaja membuka blog saya ini, dan terpaksa membacanya, dilupakan juga boleh..., seandainya diantara kata-kata saya ada yang mampir di relung hati Anda berarti inilah pertemuan antara Jalaludin Rumi dan Syams Tabriz setelah kehilangannya dari Konya. Wassalam

No comments:

Post a Comment