Hati orang-orang
yang sudah tercerahkan adalah kubur bagi rahasia yang terpendam. Rahasia di
sini maksudnya adalah pengetahuan dari segala sesuatu yang bersifat noumena
bukan fenomena; yang substansial bukan eksistensial; yang bersifat hakikat.
Sungguh tidak mudah bagi kita menemukan orang-orang yang tercerahkan seperti
ini karena biasanya mereka malah memendam rahasia-rahasia yang telah
diketahuinya itu dan punya sifat menyendiri dari pergaulan manusia.
Jadi
bagaimanakah jelasnya sifat orang-orang seperti itu? Jawabnya, mereka adalah
orang yang Kā`in dan Bā`in. Artinya adalah orang
yang bergaul dan kelihatan sama di antara makhluk Allah akan tetapi pada
hakekatnya mereka sangat berbeda karena rahasia-rahasia pengetahuan yang mereka
miliki. Mereka berpakaian sebagaimana orang lain berpakaian dan makan
sebagaimana orang lain makan akan tetapi mereka mempunyai perasaan selalu
terkucil dari pergaulan dan sulit menyesuaikan diri dengan sesamanya sebab
karena menanggung amanah rahasia-rahasia tersebut.
Merekalah
pemegang pengetahuan haqq al-yaqīn, sebuah pengetahuan yang
berasal dari pencandraan secara langsung dan tidak membutuhkan pembuktian.
Berbeda dengan pengetahuan ilmu al-yaqīn yang membutuhkan
pembuktian empiris dan ain al-yaqīn pengetahuan yang
membutuhkan pembuktian data.
Berkaitan dengan
sifat-sifat ini Abu Hatim al-A’raj menulis kepada al-Zuhri: Ketahuilah, ada
beberapa kemuliaan dari Allah yang diberikan pada makhluknya. Di antaranya
adalah kemuliaan yang diberlakukan dan diberikan pada para kekasihnya. Mereka
adalah sosok-sosok yang tidak dikenal oleh publik dan kepribadian mereka tidak
teridentifikasi dengan jelas. Sifat-sifat mereka adalah sebagaimana digambarkan
oleh Rasulullah SAW berikut ini, “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang
tersembunyi (al-akhfiyā`), orang-orang yang bertakwa (al-atqiyā`)
dan orang-orang yang baik (al-abriyā`). Ketika mereka tidak
hadir tidak ada orang yang mempertanyakan keberadaannya dan ketika mereka
hadirpun tidak ada yang mempedulikannya. Apa yang ada dalam hati-hati mereka
merupakan pelita petunjuk dalam kegelapan. Mereka itulah segolongan orang yang
terselamatkan dari setiap fitnah yang mencekam”.